Sikap Ketua KONI SULTENG Tidak Bijak, Telat Ambil Keputusan Penundaan MUSOPROV

DAERAH
Bagikan ke :

fokussulteng.com, Palu – Musyawarah Olahraga Provinsi (Musoprov) KONI Sulawesi Tengah yang berlangsung ricuh dan berakhir penundaan tersebut terus menuai sorotan.

Juru bicara Forum Insan Olahraga Sulawesi Tengah, Dedi Irawan menanggapi dingin pernyataan Sekretaris KONI Parigi Moutong yang menilai Ketua KONI Sulteng, Nizar Rahmatu, bertindak bijak dalam mengendalikan situasi.

Justru, menurutnya sikap Ketua Koni tersebut terlambat dalam mengambil sikap, padahal upaya kritik sudah ada sebelum pelaksanaan Musoprov.

“Sejumlah peserta Musoprov menegaskan bahwa pemicu utama kericuhan adalah sikap Ketua KONI yang bersikeras melanjutkan Musoprov tanpa memberikan ruang negosiasi terhadap keberatan yang diajukan anggota,” katanya dalam siaran persnya.

Pihaknya juga menilai ada unsur pemaksaan, di mana keputusan sepihak diambil tanpa mempertimbangkan transparansi dan keadilan bagi seluruh peserta.

“Sikap Ketua Koni yang naik ke mimbar dan menyatakan Musoprov ditunda serta diserahkan ke KONI Pusat untuk penjadwalan ulang bukanlah bentuk kebijaksanaan, melainkan keterpaksaan akibat situasi yang semakin memanas. Jika memang bisa ditunda, mengapa tidak sejak awal ada komunikasi yang baik,” pungkasnya.

Selain itu, Peserta Musoprov juga menyoroti keterlibatan kelompok luar yang diduga dijadikan panitia dan disebut-sebut siap melakukan tindakan fisik jika ada pihak yang melawan. Bahkan, Ketua KONI diduga meminta aparat keamanan mengeluarkan peserta yang tengah menyampaikan pandangannya, yang semakin memperkeruh suasana.

“Ini bukan lagi sekadar musyawarah, tapi ada upaya membungkam suara peserta yang berbeda pendapat. Kami berterima kasih kepada aparat kepolisian yang tetap profesional, namun kami menyayangkan seruan Ketua KONI di atas mimbar yang justru memanaskan situasi,” tambahnya.

Sebagai bukti atas dugaan provokasi tersebut, beberapa peserta mengaku memiliki rekaman saat Ketua KONI Sulteng memberikan pernyataan di atas mimbar yang dinilai semakin memperkeruh keadaan.

Dengan kondisi ini, banyak pihak berharap agar KONI Pusat segera turun tangan untuk mengevaluasi jalannya Musoprov serta memastikan bahwa prinsip transparansi, keadilan, dan demokrasi tetap terjaga dalam tubuh organisasi olahraga di Sulawesi Tengah.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *