Menghadapi cobaan dengan Rumus Kehidupan

OPINI
Bagikan ke :

Oleh : Ustdaz Adnan syah, S.Ag, M.Ag
(Pembina Majelis Ta’lim Nurul Magfirah Salsabilah / Pembina TPQ Darun Najah Kel. Mattiro Deceng Kota Pinrang)

Di bulan Ramadhan ini, kita di uji oleh allah mulai dari puasa, perasaan, nafsu dan tingkah laku kita. Kita juga di uji dengan beberapa Masalah kehidupan dan pilihan yang salah diluar dari prediksi kita. Sehingga cobaan dari Allah itu begitu berat kita hadapi dan begitu sulit kita rasakan. Memang berat dan cukup menyakiti perasaan apalagi hal ini sering terjadi terulang-ulang di kehidupan kita. Namun maaf, apabila kita mengharapkan kebahagiaan yang full di dunia, Allah tidak menciptakan dunia untuk tempat kebahagiaan. Karena Allah menciptakan kebahagiaan itu di akhirat sedangkan dunia itu adalah tempat ujian. Maximall Allah berikan di dunia ini adalah ketenangan. Cuma terkadang, kita sebagai hamba menyalah artikan ketenangan itu sebagai kebahagiaan. Namun, bagaimana menghadapi beberapa problematika kehidupan ini yang penuh dengan Masalah dan Cobaan dari Allah ?. Yaitu dengan menggunakan Rumus Kehidupan.

= ?

Dalam ilmu matematika, untuk mengerjakan rumus dimulai dari dalam kurungnya dulu. Disebutkan disana Musibah x Masalah. Menggukanan tanda x disana karena Musibah dan Masalah itu akan selalu diberikan oleh Allah dalam kehidupan kita hingga kita berpulang kepadanya. Karena itulah dalam kehidupan itu kita mengalami Musibah berkali-kali, dan juga Masalah berkali-kali.

Musibah x Masalah = Cobaan.

Cobaan dari Allah itu memang begitu berat. Dalam hal ini pun, tidak memandang siapa dan dimanapun. Mau itu pria dan wanita, anak-anak dan dewasa, bahkan si kaya dan si miskin semuanya kena Cobaan berupa ujian dari Allah Swt sampai kadang kita mengeluh karena tak mampu menghadapi cobaan itu. Namun, perlu kita ketahui bahwa Allah menguji kita tidak melewati batas dari kemampuan kita. Buktinya, beberapa masalah dan musibah yang kita lalui sebelumnya dan beberapa tahun sebelumnya bisa kita lewati kan ?. Hari ini bahkan kita masih mampu hidup dan membaca tulisan ini. Karena Allah berfirman dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 286 :

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

Artinya :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapatkan pahala yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.

Dari ayat ini bisa kita jelaskan bahwa, Allah memberikan cobaan kepada hambanya sesuai dengan porsinya. Karena Allah memberikan cobaan kepada hambanya sebagai ujian apakah kita mampu menghadapi cobaan itu sebagai hambanya atau tidak.  Apabila kita mampu menghadapi cobaan tersebut, maka kita akan mendapatkan pahala yang di janjikan oleh Allah swt. Dan apabila kita tidak mampu menghadapi cobaan dari Allah maka solusinya adalah menambahkan rumus selanjutnya..

= ?

Setiap cobaan dan ujian berupa masalah dan musibah yang di berikan oleh Allah swt, sejatinya harus dihadapi dengan bersabar. Bersabar itu tidaklah mudah namun hal inilah merupakan jalan yang diberikan oleh Allah swt. Apabila kita mendapatkan musibah dan masalah maka satu kuncinya, Sholat dan sujud di hadapan Allah seraya berdoa “Yaa Allah bantulah aku… Aku adalah hambamu yang lemah dan tidak berdaya… berikan aku petunjuk….” Insyaallah.. selama kita bersabar dan berdoa kepada Allah secara sungguh-sungguh dengan memperbaiki ibadah kita, maka doa kita akan di ijabah oleh Allah swt. Karena Allah berfirman dalam Al Quran Surah Al Baqarah ayat 153 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya :
Wahai orang-orang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar.

Maka bersyukurlah kepada mereka orang-orang yang sabar karena Allah tidak membiarkanmu begitu saja. Allah sedang mengawasi dan mengujimu sehingga di waktu yang tepat nanti, Allah akan mengganti seluruh musibah dan masalahmu itu dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Namun bagaimana caranya kita bersabar ?. Sedangkan untuk mensyukuri hal kecil kita saja tidak mampu. Contoh hal yang harus kita syukuri adalah saat kita tertidur lelap untuk persiapan sahur nanti, maka bersyukurlah kalau kita masih bangun untuk sahur nanti ?. Karena tidak jarang terjadi, orang yang tertidur tidak bisa bangun lagi karena ia berpulang kepada Allah Swt. Itulah nikmat kehidupan, karena kita masih di beri kesempatan untuk hidup dan kumpul bersama keluarga. Kita masih bisa di beri nikmat hidup di bulan ramadhan ini untuk panen pahala di bulan yang penuh suci ini di hari yang penuh pahala yang berlimpah. Bersyukurlah kita masih di beri nikmat kesehatan karena beberapa saudara-saudari kita harus berbaring di rumah sakit dalam keadaan sakit, tidak mampu melaksanakan ibadah, tidak mampu memanen pahala yang berlimpah di bulan ramadhan ini dan masih berjuang dengan penyakitnya dengan menghirup Oksigen yang tidak gratis. Setiap oksigen yang habis ia hirup di ganti lagi tabungnya. Dan hal itu, di bayar tiap oksigennya. Sedangkan kita masih dalam keadaan sehat wal’afiat dan bernafas dalam keadaan sehat itupun Gratis, 0 Rupiah. Itulah nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Maka syukurilah setiap nikmat yang diberikan oleh Allah, karena Allah juga berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7 :

لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya :
Sesungguhnya jika kau mensyukuri nikmatku (kata Allah), niscaya akan menambahkan (nikmat) kepadamu. Tetapi jika mengingkari nikmatku (kata Allah) sungguh azabku sangat pedih.

Dengan begitu, setelah mengerjakan rumus kehidupan ini maka hasilnya adalah Hikmah  

= Hikmah

Kenapa dalam hal ini saya memberikan jawaban dari rumus ini adalah Hikmah ?. Karena dalam kehidupan ini, tidak cukup dengan bersabar dan bersyukur saja. Sebagai contoh, saat kita menghadapi Masalah yang begitu berat dan kita menghadapinya dengan sabar serta bersyukur, tanpa mengambil hikmah dari peristiwa masalah itu maka bisa saja kita jatuh di lubang yang sama. Apabila kita mengerjakan sesuatu dan hal itu sangat bermasalah dan menghancurkan kita, maka setelah kita di hancurkan oleh hal itu jangan di kerjakan lagi. Ambil pelajaran dari pekerjaan itu lalu mengambil pekerjaan lain yang lebih baik. Sama halnya seperti saat kau jatuh karena menginjak lubang, kita jangan mencari lubang itu lalu jatuh di lubang yang sama. Kalau kita sudah melewati sebuah jalanan yang jelek, hendaknya jangan melewati jalanan yang jelek itu lagi. Karena masih banyak jalan lain yang lebih baik lagi.

Karena itulah dalam kehidupan ini jangan berkecil hati saat menghadapi cobaan dari Allah. Karena di dunia ini tempat kita ujian. Sekalipun di dunia ini Allah tidak menciptakan kebahagian namun hanya ketenangan, apakah itu salah ?. Tidak juga. Allah sudah memberi kita kebebasan untuk memilih di dunia ini. Karena itulah kalau tidak ada kebahagiaan maka ciptakanlah kebahagiaan itu. Hidup ini jangan dibawah stress… jangan sampai kita dibutakan oleh keburukan karena stress yang berlebihan akibat masalah dan musibah yang menumpuk terus sehingga membuat kita lupa diri, menghalalkan seluruh perbuatan buruk, menghalalkan segala cara yang buruk, bahkan berakhir dengan bunuh diri. Marilah kita di bulan ramadhan ini intropeksi diri dan mensucikan diri dengan beribadah dan bermunajab kepadanya.

Semoga Allah meringankan beban kita selama kita masih mampu bersabar dan bersyukur atas nikmatnya. Perbanyak amal baik kita dan perbaiki ibadah kita untuk persiapan bekal kita di akhirat kelak karena Agama Islam itu mempermudah, Cuma kita yang mempersulit keadaan karena terjerumus dengan bisikan Syetan (Adnan Syah). Semoga seluruh amal baik dan ibadah kita dibulan Ramadhan ini di terima di sisi Allah swt.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *