“Gus Fuad Plered Dikecam! PW Pemuda Muslim Sulteng: Hentikan Rasisme dan Provokasi, Jangan Lecehkan Guru Tua!”

DAERAH NASIONAL
Bagikan ke :

Fokussulteng.com, Sulawesi Tengah – Pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered baru-baru ini telah memicu kemarahan dan kecaman keras dari Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muslim Sulawesi Tengah (Sulteng). Organisasi kepemudaan Islam ini menilai bahwa ucapan Gus Fuad Plered mengandung unsur rasisme dan provokasi yang dapat merusak kerukunan dan stabilitas sosial di Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah.

Ketua PW Pemuda Muslim Sulteng, Syahril Rahman, dalam pernyataan resminya menyatakan, “Kami sangat menyesalkan dan mengecam keras pernyataan Muhammad Fuad Riyadi alias Gus Fuad Plered (pimpinan pondok pesantren Raudhatul Fatihah Bantul) yang tidak bertanggung jawab dan berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Ucapan dia telah melukai perasaan umat Islam di Sulawesi Tengah dan kami tidak akan tinggal diam.”

PW Pemuda Muslim Sulteng menilai bahwa pernyataan Gus Fuad Plered telah membangunkan “singa yang tidur”, yang berarti membangkitkan kemarahan dan semangat perlawanan dari Pemuda Muslim di Sulawesi Tengah.

PW Pemuda Muslim Sulteng juga mengingatkan Gus Fuad Plered untuk tidak melecehkan Guru Tua, pendiri organisasi Islam terbesar di Sulawesi Tengah, Alkhairaat. Guru Tua adalah sosok yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat Sulteng, khususnya umat Islam.

“Guru Tua adalah ulama besar yang telah berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam yang damai dan toleran di Sulteng. Kami tidak akan membiarkan siapa pun melecehkan beliau,” tegas Syahril Rahman, (Ketua PW Pemuda Muslim Sulteng).

Guru Tua, seorang ulama besar yang telah berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam yang damai dan toleran di wilayah ini. Guru Tua, yang dikenal dengan nama lengkap Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, adalah pendiri Alkhairaat, sebuah organisasi Islam yang memiliki peran penting dalam pendidikan dan dakwah di Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

“Guru Tua adalah sosok yang sangat dihormati dan dicintai oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Beliau telah memberikan kontribusi besar dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan damai,” ujar Syahril. “Kami tidak akan mentolerir segala bentuk pelecehan terhadap beliau, baik secara langsung maupun tidak langsung.”

Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap Rasis dan Provokatif yang dilakukan Gus Fuad. Masyarakat Sulawesi Tengah, yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi kemasyarakatan, bersatu dalam mengecam tindakan tersebut.

“Kami juga meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku.” tegas Syahril.

Masyarakat Sulawesi Tengah menegaskan komitmen mereka untuk menjaga nama baik Guru Tua dan melanjutkan perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam yang damai dan toleran. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *