Dr. Tamrin, Dewan Pendiri HIQMAH, Menjadi Salah Satu Perancang Kaligrafi Asmaul Husna Masjid Raya Sulteng

DAERAH
Bagikan ke :

FOKUSSULTENG.COM, PALU – Masjid Raya Sulawesi Tengah (Sulteng) kini semakin tampak indah dalam tahap pembangunan dan akan dihiasi dengan tulisan kaligrafi asmaul husna. Salah satu tokoh penting di balik perancangan karya seni kaligrafi tersebut adalah Dr. Tamrin, seorang Dewan Pendiri Himpunan Qori Qori’ah Mahasiswa (HIQMAH).

Dr. Tamrin, yang dikenal luas sebagai Dosen di UIN Datokarama Palu, juga merupakan pegiat di bidang seni kaligrafi Islam, dan dia turut berkontribusi dalam merancang dan menata kaligrafi Asmaul Husna yang menghiasi dinding-dinding Masjid Raya Sulteng. Keahlian dan dedikasi beliau dalam melestarikan seni kaligrafi Islam telah memberikan nilai tambah yang signifikan bagi keindahan dan kekhidmatan masjid tersebut.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas kontribusi Dr. Tamrin dalam memperindah Masjid Raya Sulteng. Karya kaligrafi Asmaul Husna ini nantinya tidak hanya menjadi hiasan, tetapi juga pengingat bagi kita semua akan keagungan nama-nama Allah,” ujar Syahril (Sekretaris Wilayah Perhimpunan Remaja Masjid DMI).

Keterlibatan Dr. Tamrin dalam proyek ini merupakan wujud nyata dari komitmen Dewan Pendiri HIQMAH ini, dalam mendukung pengembangan seni dan budaya Islam di Sulteng. Karya kaligrafi Asmaul Husna di Masjid Raya Sulteng nantinya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan seni kaligrafi Islam.

Tentang Dr. Tamrin:

Dr. Tamrin adalah pencinta seni Islami, seorang pegiat kaligrafi Islam yang telah berkecimpung di dunia seni rupa Islam selama puluhan tahun. Beliau merupakan salah satu Dewan Pendiri HIQMAH, pengurus LASQI Sulteng dan aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan seni dan budaya Islam di Sulawesi Tengah.

Tentang Masjid Raya Sulteng:

Masjid Raya Sulawesi Tengah (Sulteng) kini hadir sebagai salah satu ikon penting di provinsi ini. Masjid yang megah ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga dirancang untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya Islam yang dinamis di masa depan.

Masjid Raya Sulteng diharapkan dapat menjadi wadah bagi umat Islam untuk memperdalam ilmu agama, mempererat tali silaturahmi, dan mengembangkan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Fungsi dan Peran Masjid Raya Sulteng:

  • Tempat Ibadah: Sebagai pusat pelaksanaan shalat berjamaah, shalat Jumat, dan kegiatan ibadah lainnya.
  • Pusat Pendidikan: Menyediakan program-program pendidikan agama, seperti pengajian, kajian, dan pelatihan.
  • Pusat Kegiatan Sosial dan Budaya: Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial, seperti bakti sosial, penggalangan dana, dan kegiatan budaya Islam.
  • Destinasi Wisata Religi: Menjadi salah satu daya tarik wisata religi di Sulawesi Tengah.

Pembangunan Masjid Raya Sulteng merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat Sulawesi Tengah dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan memperkuat nilai-nilai Islam. Diharapkan, masjid ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *